Penyediaan makanan menjadi bagian penting dalam menjaga energi dan semangat warga yang terlibat dalam mendirikan tenda, merangkai panggung, dan mempersiapkan berbagai perlengkapan lainnya. Menu makan siang yang sederhana namun menggugah selera, terdiri dari nasi, sayur lodeh tempe, dan krupuk, melengkapi semangat gotong royong.
“Kami sengaja menyiapkan makan siang agar warga tetap bersemangat dan bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pekerjaan,” ujar Bu Rubiyanti, salah satu warga yang bertugas memasak. Persiapan makanan dimulai sejak pagi, dengan sebagian ibu-ibu memasak di dapur bersama di rumah Bu Rubiyanti.
Pak Amir, ketua panitia pengajian, mengapresiasi kerja keras ibu-ibu yang berperan di balik layar. “Selain membantu kebutuhan logistik, makan siang ini menjadi momen bagi warga untuk berkumpul, saling berbincang, dan mempererat hubungan kekeluargaan,” katanya.
Pak Erwan, Ketua RT 006, mengungkapkan rasa syukur atas kekompakan warganya. “Gotong royong seperti ini menjadi momen berharga. Kebersamaan kita adalah kekuatan yang membuat setiap kegiatan bisa berjalan lancar,” ucapnya.
Setelah istirahat makan siang, warga kembali melanjutkan persiapan dengan penuh semangat yaitu merangkai panggung. (baca: Setelah makan siang lanjut rangkai panggung)
Jadah tenpe |
Suguhan makanan ringan dan makan siang bersama tidak hanya memberikan energi bagi warga, tetapi juga menambah kehangatan suasana gotong royong. Makanan sederhana yang disiapkan penuh cinta menjadi simbol solidaritas dan kekeluargaan yang terus terjaga di RT 006. Dengan persiapan yang hampir selesai, warga optimistis acara pengajian Isra Mikraj akan berjalan dengan sukses dan khidmat.