Sistem jimpitan barcode yang diterapkan membuat pengambilan iuran warga lebih praktis dan transparan. Setiap rumah memiliki barcode unik yang dipindai oleh petugas ronda menggunakan ponsel, sehingga pencatatan jimpitan bisa langsung terekam secara digital. Inovasi ini mendapat respon positif dari warga karena lebih aman dan efisien dibandingkan sistem konvensional yang menggunakan wadah di depan rumah.
Patroli dilakukan menyusuri gang-gang kampung, memastikan keamanan lingkungan tetap terjaga. Meskipun hawa dingin terasa menusuk akibat hujan yang turun sebelumnya, semangat anggota ronda tetap tinggi. Dengan mengenakan jaket tebal dan membawa senter, mereka menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Setelah selesai berkeliling, para anggota ronda berkumpul di pos ronda untuk beristirahat. Suasana semakin hangat dengan suguhan teh manis hangat, roti bakar, martabak manis, dan peyek yang dibawa oleh Mas Bambang. “Kalau ronda malam tanpa camilan, rasanya kurang lengkap. Apalagi cuaca dingin seperti ini, makanan hangat bisa bikin lebih semangat.” ujar Bambang.
Sambil menikmati hidangan, mereka berbincang mengenai berbagai hal, mulai dari keamanan kampung, kebersihan lingkungan, hingga rencana kegiatan warga ke depan. Salah satu anggota ronda, Hartiman, juga menyampaikan pendapatnya. “Dengan ronda seperti ini, bukan hanya keamanan yang kita jaga, tetapi juga kebersamaan antarwarga. Sistem jimpitan barcode ini juga membantu pengelolaan dana warga agar lebih rapi dan transparan.” katanya.
Kegiatan ronda dan jimpitan menjadi bagian dari tradisi gotong royong masyarakat dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan kampung. Selain memberikan rasa aman, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan guyub di tengah kesibukan kehidupan modern.