Suasana Minggu pagi (11/8) di RT 6 Bedog terlihat berbeda. Beberapa warga terlihat kompak turun tangan melakukan kerja bakti memperbaiki jalan setapak menuju Masjid Al Huda. Jalan setapak yang berada tepat di atas selokan itu beberapa bagian ambrol, sehingga membuat jalur menuju masjid agak berbahaya untuk dilalui jamaah, ataupun warga setempat
Turun langsung di lapangan ada lima “prajurit tangguh” kampung: Lik Nar, Lik Nardi, Lik Was, Lik Fikri, dan Lik Amir. Mereka membawa peralatan masing-masing, dari ember, sampai cetok. Sambil bercanda dan sesekali ngopi di pinggir jalan, mereka bergotong royong memperbaiki jalur yang ambrol dengan pasir, semen, dan sedikit “bumbu” canda tawa.
“Biar jamaah masjid nggak was-was lewat sini, apalagi ibu-ibu dan anak-anak.” kata Lik Nar sambil meratakan adonan semen.
Sementara itu, Lik Was yang terkenal suka melontarkan humor, nyeletuk sambil menuangkan adukan ke lubang jalan:
“Hati-hati, kalau kebanyakan adukan nanti jalannya jadi licin, bisa-bisa jamaah ke masjid sambil seluncur!”
Kerja bakti ini juga jadi ajang silaturahmi warga, mempererat kekompakan, dan tentu saja menjaga akses ke masjid tetap aman dan nyaman.
Meski sederhana, hasil kerja bersama ini membawa manfaat besar bagi semua. Jalan setapak kini kokoh kembali, siap dilewati jamaah setiap waktu. Salut untuk semangat gotong royong warga RT 6!